Sampah di Telaga Sarangan Makin Mengkawatirkan, Begini Tanggapan DLH Magetan
Dinas Lingkungan Hidup Magetan mengakui jika sampah di TPS Sarangan sudah overload. Alvin, Ahli Muda Pengendali Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Magetan mengungkapkan jika pihaknya sudah melakukan pengambilan sampah sebanyak dua kali.
“Troublenya di sini adalah ketika TPS yang ada di Sarangan ini, yang sebenarnya hanya untuk pelayanan kawasan wisata Sarangan turut dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang ada di luar area wisata Telaga Sarangan,” kata Alvin dalam press rilis.
Alvin merinci jika lebih dari 8 kubik sampah tertampung di TPS Telaga Sarangan. Tertanggal 14 September 2022 evakuasi terkait tumpukan sampah di TPS Telaga Sarangan telah dilakukan sampai dengan 4 kali dengan menggunakan 5 kontainer.
“Kita sudah evakuasi 4 kali. Ada 5 container yang kita gunakan, 1 container lebih kurang dapat menampung 8 kubik. Tetapi sampah-sampah ini kita padatkan, diperkirakan 1 kontainernya menampung 15 kubik sampah. Lebih dari volume biasanya,” katanya.
Alvin mengungkapkan jika kebersihan di area wisata Telaga Sarangan, DLH Kabupaten Magetan juga telah bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Ini dibenarkan oleh Didik, adyatama kepariwisataan dan ekonomi kreatif ahli Muda Disparbud Magetan. Didik menyebut jika DLH dan petugas Disparbud selalu berkoordinasi terkait kebersihan di kawasan wisata Telaga Sarangan. Didik tidak menampik adanya penumpukan sampah di TPS Sarangan lebih kurang selama 2 bulanan belakangan.
“Ada tambahan sampah dari pelaku usaha yang ada di luar kawasan wisata. Dan itu tidak sedikit, kadang kalau Sabtu, Minggu sampai Senin itu mereka membuang sampah bisa sampai 2 pick up. Otomatis kondisi dengan 2 buah kontainer yang ada tidak mencukupi ketika harus menampung sampah dari banyak sekali usaha yang ada di sana,” terangnya.
Sampah-sampah di TPS Telaga Sarangan tak hanya berasal dari area wisata saja, tetapi juga para pelaku usaha di sekitar yang harusnya memiliki komitmen terhadap sampah yang dihasilkan. “Komitmennya ini tertuang di dalam dokumen lingkungan mereka, salah satunya untuk perizinan. Mereka harus mengolah sampahnya sendiri, meminimalkan dampak yang ada,” katanya.
DLH menyayangkan para pelaku usaha di Sarangan dan sekelilingnya belum bisa memenuhi komitmennya terhadap pengelolaan sampah. Hal ini membuat sampah yang harusnya bisa mereka olah dan kelola sebagaimana mestinya, tertumpuk di satu TPS, yakni TPS telaga Sarangan. Pun, DLH sendiri belum meningkatkan infrastruktur.
Pihaknya menginginkan dalam hal kebersihan di area Wisata Telaga Sarangan diperlukan adanya sinergi dari dinas terkait, masyarakat, dan pelaku usaha yang ada di area wisata atau di luar area wisata. Demi kelancaran dan kenyamanan bersama, kepada pelaku usaha yang memanfaatkan TPA di sana baiknya untuk dikoordinasi dan kerjasama dengan DLH.
Post a Comment for "Sampah di Telaga Sarangan Makin Mengkawatirkan, Begini Tanggapan DLH Magetan"