Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Oppo Rajai Penjualan Ponsel di Indonesia


Firma analis International Data Corporation (IDC) baru saja merilis laporan pasar ponsel Indonesia pada kuartal kedua tahun 2022. IDC menemukan Oppo kembali menjadi vendor ponsel nomor satu di Indonesia pada periode Q2 2022.

IDC melaporkan pasar ponsel Indonesia mengalami penurunan sebesar 10% year-on-year pada Q2 2022. Padahal jika dibandingkan dengan Q1 2022, pengapalan ponsel pada Q2 2022 mengalami peningkatan 6,9% menjadi 9,5 juta unit.

Secara keseluruhan paruh pertama tahun 2022 ditutup dengan pengiriman 13,7% lebih rendah dibandingkan paruh pertama tahun 2021. Vendor dan konsumen sebenarnya sudah bersiap belanja ponsel saat bulan Ramadan, tapi permintaan justru melambat karena beberapa faktor.

"Pada 2Q22, pemerintah melonggarkan aturan PPKM dan mengizinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya biaya perjalanan, masyarakat menghabiskan lebih sedikit uang untuk belanja barang elektronik/gawai dibandingkan tahun lalu," ujar Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst.

"Selain itu, belanja konsumen bergeser ke area lain seperti makanan dan transportasi, seiring dengan aktivitas yang kembali normal. Kenaikan harga barang juga menambah tekanan pada pendapatan yang dapat dibelanjakan, memaksa masyarakat memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan primer," sambungnya.

IDC memperkirakan pasar ponsel Indonesia tidak akan mengalami peningkatan pada paruh kedua tahun 2022 karena dipengaruhi faktor ekonomi makro seperti inflasi, pergerakan nilai tukar mata uang, peningkatan suku bunga, dan kenaikan harga bahan bakar yang mengikis daya beli konsumen.

Dari hasil analisis IDC, Oppo kembali menguasai pasar ponsel Indonesia setelah menggusur Samsung yang menjadi vendor nomor satu pada Q1 2022. Oppo mengirimkan 2 juta unit pada periode Q2 2022 dan menguasai 20,6% pangsa pasar.

Performa Oppo didukung oleh portofolio kelas menengahnya dengan rentang harga USD 200 dan USD 400, seperti Oppo A96 dan Reno7 series. IDC mengatakan kategori ini mewakili 46,9% total pengiriman Oppo pada Q2 2022.

Sementara itu Samsung menempati posisi kedua dengan pengiriman sebesar 1,9 juta unit atau setara dengan 20,2% pangsa pasar. Sama seperti Oppo, Samsung juga terbantu pengiriman ponsel kelas menengah di lini Galaxy A dan Galaxy M.

Segmen ini berkontribusi 23,2% dari total pengiriman Samsung, meningkat dua kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya. Lini Galaxy A dan Galaxy M yang hadir dalam varian 5G juga membantu Samsung mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar 5G.

Posisi ketiga masih dipegang oleh Vivo dengan pengiriman 1,7 juta unit dan memegang 17,8% pangsa pasar. Performa Vivo di pasar didukung oleh segmen entry level di bawah USD 299, seperti Vivo Y15s dan Y21. Pengiriman Vivo untuk segmen 5G juga meningkat signifikan berkat Vivo T1 5G dan Vivo T1 Pro 5G.

Xiaomi berhasil mempertahankan posisinya di peringkat empat dengan pengiriman 1,5 juta unit dan pangsa pasar 15,6%. IDC mengatakan Xiaomi lebih fokus pada segmen 4G low-end (USD 100 - USD 200) pada kuartal ini sehingga membuat posisinya turun ke peringkat empat.

Xiaomi masih memegang posisi kuat di segmen entry level di bawah USD 200, dengan Redmi 10A dan Redmi 10C sebagai produk jagoannya. Sedangkan duo ponsel flagship Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro memperkuat posisi vendor asal China tersebut di segmen >USD 600. Di posisi kelima ada Realme yang mengirimkan 1,2 juta unit dan menguasai 12,1% pangsa pasar. Kiprah Realme di segmen kelas menengah.

Segmen kelas menengahnya tumbuh signifikan berkat Realme 9, Narzo 50, dan GT Neo 3T. Pangsa Realme di pasar ponsel 5G juga tumbuh signifikan setelah kehadiran Realme GT Neo 3, GT Neo 3T, dan Narzo 50 5G.

Post a Comment for "Oppo Rajai Penjualan Ponsel di Indonesia"